Dunia dan Akhirat

Kadang aku suka mikir, gimana ya caranya menggengam akhirat dengan menjalani kegiatan-kegiatan duniawi? kayaknya kok ya sulit, banyak urusan dunia yang harus di-handle, ga mungkin juga aku sholat 24/24? Apa lagi kalau perbandingannya dgn orang-orang terdahulu, dengan umur ummat Rasul yang rata-rata cuma sampai 60 tahun ini, chance kita untuk menggapai akhirat bakal ketinggalan jauh sama orang-orang terdahulu yang range umurnya ditakdirkan lebih panjang dari kita.

Sering banget ketika waktu luang ngobrol sama ibuk, aku mulai dikenalkan dengan konsep lelah yang lillah dari Ibuk. Konsep yang menorehkan segala bentuk kesibukan dunia manusia untuk cinta kepada Yang Maha Kuasa. Kerja, makan, tidur, semua karena Allah. Lha, kok bisa? Balik lagi ke tujuan diciptakannya manusia sih, yaitu sebagai khalifah. Maka segala bentuk kegiatan di sini harus kita orientasikan untuk kebaikan dan kebenaran di bumiNya, yang harapannya bisa membuahkan manfaat bagi orang-orang yang kehausan.

Maka dari itu, ada baiknya kita mulai niatkan segala kegiatan dunia kita (yang ga menyalahi syariat) untuk Allah. Supaya ga terbangun boundaries antara kegiatan dunia ke kontribusi amal kita di akhirat. Because gurl, it’s all connected. Keep on going, peoplee !! Semoga kita semua bisa ngelurusin niat untuk kehidupan yang ga sesebentar di sini. Aamiin